Pada suatu hari, Belle sedang melihat-lihat koleksi Bu Wardrobe. " Aku ingin sekali mengadakan pesta ," desah Belle.
"yang menyedihkan, Beast tidak mengizinkan para tamu datang ke kastil selama dia masih di bawah kutukan penyihir, " kata Bu Wardrobe.
Tiba-tiba, Bu Wardrobe punya ide. "Mundurlah, Belle!" perintahnya, sambil menutup pintunya.
Saat pintu terbuka, sebuah gaun baru secara ajaib muncul. "Dengan memakainya, kamu bisa melihat Beast dan "benda yang dikutuk" seperti saat sebelum mereka dikutuk," kata Bu Wardrobe.
Belle lalu memakai gaun itu dan melihat dirinya di cermin. "Ini cantik sekali," desahnya bahagia.
Saat itulah Bu Pott masuk ke kamarnya. Belle kaget, "benda yang dikutuk" telah berubah menjadi dirinya sendiri lagi. "Bu Pott!" teriak Belle. "Kau bukan lagi sebuah teko teh!"
Bu Wardrobe mendukung Belle untuk mengadakan pesta di kastil. "Potong gaunmu menjadi lembaran pita," jelas Bu Wardrobe. "Dan berikan pita itu pada setiap tamu yang datang."
"Tapi gaun ini akan rusak," kata Belle. Jangan khawatir tentang itu," jawab Bu Wardrobe. "Kamu cukup siapkan pestanya, yang lainnya serahkan padaku!"
Kemudian Belle bercerita kepada Beast tentang gaun ajaib dan rencana pestanya. "OK, selama kau janji tak seorangpun yang akan melihatku sebagai Beast," kata Beast.
Belle lalu menulis undangan pesta sedangkan "benda yang dikutuk" membersihkan dan merapikan ruang pesta untuk para tamu.
Akhirnya, Belle memotong gaun ajaibnya menjadi lembaran pita yang berkilauan.
Kemudian, malam pesta pun tiba. "Bersediakah Anda memakai ini?" kata Belle sambil memberikan selembar pita pada para tamu yang datang.
Begitu Beast memasuki ruangan, semua tamu melihat ke arahnya. Awalnya dia sangat malu karena merasa jadi Beast.
Tapi para tamu memakai pita ajaib sehingga mereka melihat pangeran seperti sebelum terkena kutukan.
Pesta itu sukses. Semua tamu bersenang-senang seperti halnya Beast yang menikmatinya karena menjadi pusat perhatian tanpa merasa ada orang yang takut kepadanya.
Saat pesta usai, Belle mengumpulkan kembali pita-pita itu dari para tamu. Mereka semua setuju kalau pesta itu adalah pesta paling indah yang pernah mereka datangi.
Saat semua orang pulang, Belle menemui Bu Wardrobe. "Terima kasih banyak, Bu Wardrobe," katanya. "Tapi aku menyesal karena gaun ini rusak."
"Berikan pita itu padaku," kata Bu Wardrobe. Belle meletakkan pita-pita itu di dalam lemari. "Mundurlah!" teriak Bu Wardrobe, sambil menutup pintunya.
Saat pintu terbuka lagi, gaun itu kembali utuh. "Aku khawatir keajaibannya sudah hilang sekarang, Sayangku," katanya. "Tapi, kapanpun kau memakainya, gaun ini akan selalu mengingatkanmu pada pesta malam itu."
Belle memakai gaun itu dan menemui Beast. "Aku harap, orang-orang tidak harus menggunakan keajaiban untuk melihat aku yang sebenarnya," katanya. "Tidak," sahut Belle. "Bukan sekarang saatnya kau menunjukkan dirimu yang sebernarnya pada mereka!"
-the end-
==========
the story taken from Princess Magazine.
"yang menyedihkan, Beast tidak mengizinkan para tamu datang ke kastil selama dia masih di bawah kutukan penyihir, " kata Bu Wardrobe.
Tiba-tiba, Bu Wardrobe punya ide. "Mundurlah, Belle!" perintahnya, sambil menutup pintunya.
Saat pintu terbuka, sebuah gaun baru secara ajaib muncul. "Dengan memakainya, kamu bisa melihat Beast dan "benda yang dikutuk" seperti saat sebelum mereka dikutuk," kata Bu Wardrobe.
Belle lalu memakai gaun itu dan melihat dirinya di cermin. "Ini cantik sekali," desahnya bahagia.
Saat itulah Bu Pott masuk ke kamarnya. Belle kaget, "benda yang dikutuk" telah berubah menjadi dirinya sendiri lagi. "Bu Pott!" teriak Belle. "Kau bukan lagi sebuah teko teh!"
Bu Wardrobe mendukung Belle untuk mengadakan pesta di kastil. "Potong gaunmu menjadi lembaran pita," jelas Bu Wardrobe. "Dan berikan pita itu pada setiap tamu yang datang."
"Tapi gaun ini akan rusak," kata Belle. Jangan khawatir tentang itu," jawab Bu Wardrobe. "Kamu cukup siapkan pestanya, yang lainnya serahkan padaku!"
Kemudian Belle bercerita kepada Beast tentang gaun ajaib dan rencana pestanya. "OK, selama kau janji tak seorangpun yang akan melihatku sebagai Beast," kata Beast.
Belle lalu menulis undangan pesta sedangkan "benda yang dikutuk" membersihkan dan merapikan ruang pesta untuk para tamu.
Akhirnya, Belle memotong gaun ajaibnya menjadi lembaran pita yang berkilauan.
Kemudian, malam pesta pun tiba. "Bersediakah Anda memakai ini?" kata Belle sambil memberikan selembar pita pada para tamu yang datang.
Begitu Beast memasuki ruangan, semua tamu melihat ke arahnya. Awalnya dia sangat malu karena merasa jadi Beast.
Tapi para tamu memakai pita ajaib sehingga mereka melihat pangeran seperti sebelum terkena kutukan.
Pesta itu sukses. Semua tamu bersenang-senang seperti halnya Beast yang menikmatinya karena menjadi pusat perhatian tanpa merasa ada orang yang takut kepadanya.
Saat pesta usai, Belle mengumpulkan kembali pita-pita itu dari para tamu. Mereka semua setuju kalau pesta itu adalah pesta paling indah yang pernah mereka datangi.
Saat semua orang pulang, Belle menemui Bu Wardrobe. "Terima kasih banyak, Bu Wardrobe," katanya. "Tapi aku menyesal karena gaun ini rusak."
"Berikan pita itu padaku," kata Bu Wardrobe. Belle meletakkan pita-pita itu di dalam lemari. "Mundurlah!" teriak Bu Wardrobe, sambil menutup pintunya.
Saat pintu terbuka lagi, gaun itu kembali utuh. "Aku khawatir keajaibannya sudah hilang sekarang, Sayangku," katanya. "Tapi, kapanpun kau memakainya, gaun ini akan selalu mengingatkanmu pada pesta malam itu."
Belle memakai gaun itu dan menemui Beast. "Aku harap, orang-orang tidak harus menggunakan keajaiban untuk melihat aku yang sebenarnya," katanya. "Tidak," sahut Belle. "Bukan sekarang saatnya kau menunjukkan dirimu yang sebernarnya pada mereka!"
-the end-
==========
the story taken from Princess Magazine.
0 comments:
Post a Comment